July 23, 2009

4 kunci kebahagiaan..

Rasullullah s.a.w bersabda,

" Empat macam, barangsiapa mendapatkannya, maka ia telah diberikan kebaikan di dunia dan di akhirat; iaitu hati yg bersyukur, lisan yang berzikir, badan yg sabar tatkala menerima cubaan dan seorang isteri yg tidak berkhianat menjaga kehormatan dirinya dan harta suami.."
(H.r. Ath-Thabrani)

ayuh marilah kte sama2 raih kunci2 kebahagiaan hidup ni..

moGa dgn itu..hidup kita akan bahagia..(^-^)

Luv Allah

July 18, 2009

idea..no idea?

idea..

no idea..
kadang2 rasa sesak jiwa bila mngenangkan kerja yg ada..
bukan apa pn..
cuma kerja dunia dugaan semata..
kenapalah cepat rasa gelora..

seorang sahabatku pernah berkata..

ketenangan itu milik hati yang beriman,
agar bercambah benih keikhlasan dalam perlakuan,
.....

....ketenangan..Ya Allah berilah aku ketenangan..

July 07, 2009

adab ketika berbicara..

1. Semua pembicaraan haruslah kebaikan

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (surah an-Nisa; 4:114)

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (surah al-Mukminun; 23:3)

Dalam hadits Nabi disebutkan: Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam. (HR Bukhari Muslim)

2. Berbicara harus jelas dan benar; sebagaimana dalam hadits 'Aisyah: "Bahwasanya perkataan RasuluLLAH itu selalu jelas sehingga bisa difahami oleh semua yang mendengar.” (HR Abu Daud)

3. Seimbang dan menjauhi bertele-tele; berdasarkan sabda Nabi: Sesungguhnya antara orang yang paling aku sayangi dan paling dekat majlisnya denganku pada hari kiamat ialah yang paling baik akhlaknya dari kalangan kalian. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh majlisnya dariku nanti pada hari Kiamat ialah ats-tsartsarun (yang banyak bicara kosong), al-mutasyaddiqun (berlagak dalam berbicara sehingga menyukarkan kefahaman manusia) dan al-mutafayhiqun.” Maka dikatakan: Wahai RasuluLLAH. Kami telah mengetahui erti ats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna al-mutafayhiqun? Maka jawab Nabi: “Orang-orang yang sombong. (HR Tirmidzi dan dihasankannya)

4. Menghindari banyak berbicara, kerana khuatir membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Wa`il:

Adalah Ibnu Mas’ud senantiasa mengajari kami setiap hari Khamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai Abu Abdur Rahman (gelar Ibnu Mas’ud)! Seandainya engkau mahu mengajari kami setiap hari? Maka jawab Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku khuatir membosankan kalian, kerana akupun pernah meminta yang demikian pada Nabi dan baginda menjawab khuatir membosankan kami. (HR Muttafaqun ‘alaih)

5. Mengulangi kata-kata yang penting jika diperlukan. Dari Anas bin Malik bahawa adalah Nabi jika berbicara maka baginda mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi faham, dan apabila baginda mendatangi rumah seseorang maka baginda mengucapkan salam 3 kali. (HR Bukhari)

6. Menghindari mengucapkan yang bathil; berdasarkan hadits Nabi sallallahu 'alaihi wasallam:

Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diredhai ALLAH yang ia tidak mengira akan mendapatkan (ganjaran) yang demikian sehingga dicatat oleh ALLAH keredhaan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH yang tidak dikiranya akan demikian. Maka ALLAH mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat. (HR Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

7. Menjauhi perdebatan sengit.

Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan kerana terlalu banyak berdebat. (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Dalam hadits lain disebutkan sabda Nabi:

Aku jamin rumah di dasar syurga bagi seseorang yang menghindari debat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah syurga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam gurauan, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya. (HR Abu Daud)

8. Menjauhi kata-kata keji, mencela dan melaknat;

Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, mela’nat dan berkata-kata keji. (HR Tirmidzi dengan sanad shahih)

9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits Nabi:

Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH pada hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa. (HR Bukhari) (tambahan: ertinya tawa yang melalaikan dan melampau, atau tawa yang bertujuan buruk seperti mengaibkan seseorang)

10. Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan gelar yang buruk;

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (kerana) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (kerana) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok); dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri; dan janganlah kalian panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (surah al-Hujurat; 49:11)

Juga dalam sebuah hadith: Jika seseorang menceritakan suatu hal kepadamu lalu ia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk menjaganya. (HR Abu Daud dan Tirmidzi dan ia menghasankannya)

11. Menghindari dusta.

Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat. (HR Bukhari)

12. Menghindari ghibah dan mengadu domba.

Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meghibah satu dengan yang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba ALLAH yang bersaudara. (HR Muttafaqun ‘alaih)

13. Berhati-hati dan adil dalam memuji; berdasarkan hadits Nabi dari Abdur Rahman bin abi Bakrah dari ayahnya berkata:

Ada seorang yang memuji orang lain di depan orang tersebut, maka kata Nabi: “Celaka kamu, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!” (2 kali), lalu kata baginda: “Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di depannya maka katakanlah: 'Cukuplah si fulan, semoga ALLAH mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorangpun di sisi ALLAH', lalu barulah katakan sesuai kenyataannya.” (HR Muttafaqun ‘alaih dan ini adalah lafaz imam Muslim)

Dari Mujahid dari Abu Ma’mar berkata: Berdiri seseorang memuji seorang pegawai di depan Miqdad bin al-Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya ke wajah orang itu, lalu berkata: "Nabi memerintahkan kami untuk menaburkan pasir di wajah orang yang gemar memuji." (HR Muslim)

July 01, 2009

hati bertaut..


hati bertaut..

majlis ilmu yg ku hadiri sedikit sebanyak membuka minda ku..
ya..aku ingin berubah..

betapa ku takut pabila mentadabbur ayat ini..

dan kamu menjadi 3 golongan,
...iaitu golongan kanan(org yg terima buku catatn amal di tgn kanan)alangkah mulianya golongan kanan itu,
...dan golongan kiri(org2 yg menerima buku catatn amal di tgn kiri)alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
...dan orang2 yg paling dulu (beriman), merekalah yg paling dahulu masuk syurga,
...mrk itulah org yg dekat (kpd Allah),
...brada dl surga kenikmatan,
...segolongan besar dari org2 yang terdahulu, (seluruh umat nabi2 sebelum Nabi Muhammad s.a.w)
...dan segolongan kecil dari org2 yg kmudian, (umat Nabi Muhammad s.a.w)

Surah Al-Waqiah,56: 7-14

ayat td mnyatakan hanya sebilangan kecil shj umat Nabi Muhammad akan masuk surga,

hati terus berkata..
adakah aku layak utk ke syurgaMu ya Allah,
sedang diri byk lakukan maksiat pdMu,
siapalah aku,
hanya insan kerdil..yg lemah..namun punya cita

ya, aku punya cita untuk impi Syurga..
hendaknya ak sentiasa dekat padaNya,
agar Dia juga sentiasa dekat pdku..

ape yg ku fahami..
cara utk mndekatkn diri pdNya, slh satunya adalah menghadiri majlis2 ilmu..
ia..kita belajar ilmu dunia, namun ilmu akhirat jgn sekali dilupa..
ilmu akhirat itulah yg bawa kte menuju pdNya..

ingatlah janji Allah dlm surah Al-Mujadilah,58: 11

Wahai org2 beriman! Apabila dikatakan pdmu, "Berilah kelapangan di dlm majlis2," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat darjat org2 yg beriman di antaramu dan org2 yg diberi ilmu beberapa darjat. Dan Allah maha teliti apa yg kamu kerjakan.

insyaAllah, jnji Allah itu benar..
berilah kelapangan dlm majlis2..khususnya mjlis2 ilmu yg kecil, biarpun kecil jgn dipandang enteng..krn spt kata As-Syahid Hassan Al-Bana, itulah merupakan slh satu dr syiar Islam..

ya..syiar Islam harus disebarkan..
inilah salah stunya..
perkongsian ilmu,
dgn ilmu kita mampu berkata,
namun pengalaman juga guru yg berguna,
belajar juga dari pengalamn silam,
jika pengalaman dulu jd mimpi ngeri..

berubahlah!
krn perubahan itu dari diri sendiri..
hendak atau xnak..
fikir2 kan..
mahu bergerak atau tidak..

tepuk dada, tanya minda....
krn ajal maut itu,
bisa ditarik tak kira masa...
wallahualam.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...